Cerita Tentang Hidup, Dalam Kata Dan Dengan Cinta

Aku tau bagaimana rasanya mencintai dengan sungguh-sungguh.

Aku juga paham bagaimana rasanya patah hati sehancur-hancurnya.

Dari keduanya aku mengerti bahwa tidak ada yang pernah betul-betul selamanya.

Aku tau rasanya sebagai pesan-pesan yang diabaikan,

Diucapkan sayang namun kemudian ditinggalkan tanpa kabar,

Dikecup bahunya tapi yang membekas justru kekosongan,

Dilupakan, dianggap sepi dan selingan saat sendirian.

Dari hal-hal itu aku mengerti, kalau nanti hati ini dikehendaki Tuhan untuk jatuh sejatuh-jatuhnya lagi…

maka akan kupelihara kasihnya dengan baik, sebab berada di pijakanku saat ini adalah hal yang sakit sekali.

Apa Kabar?

Hari ini, ada pesan dari masa lalu.

Ada rindu tersirat di sana.

Atau sekadar karena belahan jiwanya yang kini sedang tidak ada.

Pesannya kali ini tak berbalas,

karena kini jelas

cinta yang kupelihara sejak lama

sudah tak berdiam di sana.

Aku pernah menuliskan tentang kamu di berbagai catatan dalam ingatan

Pernah pula kuceritakan pada cahaya temaram

namun seringkali namamu memilih diam

kusembunyikan di sudut hati paling dalam.